Seminar Pariwisata tahun ini digelar pada tanggal 14 November 2016 lalu dengan tema yang dibawa adalah “Pariwisata dalam Kreatifitas”. Tema yang telah disepakati memiliki makna bahwa dewasa ini pariwisata sangat berkembang pesat dan sebagi pelaku industri pariwisata diperlukan ide-ide yang akan selalu diperbarui agar tetap berkelanjutan wisatanya. Acara tahunan program studi D3 kapariwisataan UGM ini diketuai oleh salah satu mahasiswa D3 Kepariwisataan UGM angkatan 2014 bernama Alvin Nizam Wandala. Program studi diploma memang erat kaitannya dengan label ‘habis lulus siap kerja’, ini dikarenakan pembelajaran mereka yang lebih kepada praktisi. Seminar Paiwisata 2016 yang telah diselenggarakan di Gedung Hall GP SV yang bersifat wajib bagi angkatan 2015 dan 2016. Seminar ini memberi gambaran secara nyata kepada mahasiswa D3 Kepariwisataan UGM untuk melihat pariwisata di dunia kerja.
Menurut Alvin sebagai ketua panitia saat ditemui untuk wawancara mengatakan bahwa acara seminar pariwisata ini sebenarnya lebih condong ke arah talkshow. Bila dikatakan sebagai seminar, seminar ini sangat santai karena pembicara yang hadir merupakan tokoh lapangan yang terbiasa praktek bukan hanya teori saja. Ada empat pembicara yang mengisi seminar pariwisata ini yaitu Muntowil (pendiri Towil Fiets), Cahyo Alkantana (Pengelola Goa Jomblang), Antonius Sasongko (Pengelola Kampung Cyber), Abdul Kholik (Pemilik konveksi baju Bijak Jawa).
Keempat pembicara yang hadir sangat menginsipirasi dari awal sampai akhir peresentasi. Seminar ini juga dipandu oleh moderator yang berasal dari dosen D3 Kepariwisataan bernama Wenanty Agatiawati yang mengulik dan menggali informasi dari pembicara disamping sebagi pemandu jalanya seminar. Materi yang dipresentasikan oleh pembicara sangat menginspirasi mahasiswa untuk berpikir kreatif, melihat peluang yang ada dan passion lebih untuk menekuni bidang periwisata. Pada akhir acara, pembicara menghadiahkan produk yang mereka ciptakan atau mereka jual. Pemberian hadiah dipelopori oleh pak Cahyo yang secara eksplisit memberikat gratis diving di Bali, masuk gratis goa Jomblang, peket keliling Jogja-Solo duduk sebelah pilot, dan yang terakhir adalah arung jearam di arus liar Sukabumi dan akhirnya semua pembicara ikut untuk memberi hadiah dengan menjawab pertanyaan mereka. Tak seperti seminar yang lain yang membuat mata merasa ngantuk, malah sebaliknya, mata melotot untuk mendapatkan hadiah dari pak Cahyo Alkantana. Kedepannya, prodi tetap menetapkan acara ini sebagai acara yang wajib ada sebagai cara membuka pikiran mahasiswa untuk berpikir inofatif dan kreatif dalam dunia pariwisata. (AGS)