Kali ini D3 Kepariwisataan UGM kedatangan dosen tamu dari Jerman untuk memperkaya kelimuan tenaga pengajar sekaligus mahasiswanya terkait kepariwisataan di bidang industri. Beliaunya bernama Klaus Gengenbach yang merupakan praktisi di bidang pariwisata. Beliau memiliki track record yang sangat baik di bidangnya terkait kajian marketing pariwisata. Pelaksanaan kuliah tamu ini mulai tanggal 22 Oktober 2016 hingga 11 November 2016. Beliau merupakan praktisi pariwisata yang pernah bekerja di Robinson Club (TUI Group) dan DER Touristik (Travel Agent di Jerman) dengan lokasi penempatan kerja di beberapa Negara, dan sekarang aktif dengan kegiatannya yang mengisi berbagai pelatihan di berbagai Negara termasuk di Indonesia, tepatya di D3 Kepariwisataan Sekolah Vokasi UGM ini.
Rilis Berita
Kuliah lapangan merupakan kegiatan rutin yang sering dilakukan di Program Studi Kepariwisataan UGM (Universitas Gadjah Mada). Kuliah lapangan yang ada di Kepariwisataan dilakukan di Yogyakarta dan luar Yogyakarta, untuk kuliah lapangan yang dikerjakan diluar Yogyakarta meliputi kota Semarang, Magelang, Solo, Malang, dll. Program kuliah lapangan tidak hanya dilakukan didalam negeri saja, namun juga keluar negeri yakni Singapura dan Malaysia.
Kuliah lapangan ke Singapura dan Malaysia dilaksanakan oleh Mahasiswa Kepariwisataan pada saat semester lima. Proses pelaksanaan kuliah lapangan ke Singapura dan Malaysia angkatan 2014 adalah dari jumlah mahasiswa 80 orang dibagi menjadi dua kloter, kloter pertama berangkat pada 24 September 2016 sedangkan kloter ke dua berangkat pada 10 November 2016. Kegiatan yang dilakukan di Singapura dan Malaysia adalah mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada disana seperti Merlion, Universal Studio, China Town, Barina Bay, Menara Petronas dll. Lama tinggal selama kegiatan kuliah lapangan adalah 3 hari perjalanan dengan pembagian dua hari di Singapura dan satu hari di Malaysia.
Seminar Pariwisata tahun ini digelar pada tanggal 14 November 2016 lalu dengan tema yang dibawa adalah “Pariwisata dalam Kreatifitas”. Tema yang telah disepakati memiliki makna bahwa dewasa ini pariwisata sangat berkembang pesat dan sebagi pelaku industri pariwisata diperlukan ide-ide yang akan selalu diperbarui agar tetap berkelanjutan wisatanya. Acara tahunan program studi D3 kapariwisataan UGM ini diketuai oleh salah satu mahasiswa D3 Kepariwisataan UGM angkatan 2014 bernama Alvin Nizam Wandala. Program studi diploma memang erat kaitannya dengan label ‘habis lulus siap kerja’, ini dikarenakan pembelajaran mereka yang lebih kepada praktisi. Seminar Paiwisata 2016 yang telah diselenggarakan di Gedung Hall GP SV yang bersifat wajib bagi angkatan 2015 dan 2016. Seminar ini memberi gambaran secara nyata kepada mahasiswa D3 Kepariwisataan UGM untuk melihat pariwisata di dunia kerja.
Aji Pambudi merupakan mahasiswa baru Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi UGM angkatan tahun 2016. Ia memiliki kemampuan dan berprestasi dalam bidang fotografi. Aji Setelah memenangkan Canon Photo Marathon dan Lopograf UNS, Mahasiswa D3 Kepariwisataan Universitas Gadjah Mada 2016 ini semakin dikenal akan bakat fotografinya yang luar biasa. Berawal dari hobi yang sudah ditekuni sejak kelas 1 SMA, bakat fotografinya sudah tidak diragukan lagi. Setelah 2 tahun belakangan ini berkontribusi dalam Canon Photo Marathon, Aji menjadikan ajang tersebut sebagai acara fotografi rutin yang wajib diikuti setiap tahun. Setelah sebelumnya sempat menjadi juara 2 dalam kategori pelajar saat di bangku SMA, pada tahun ini Aji menduduki juara harapan 1 untuk kategori umum. Berbeda dengan Canon Photo Marathon yang sudah menjadi agenda tahunannya, Aji mengaku untuk ajang Lopograf UNS hanya iseng saja.
Kuliah umum untuk mahasiswa Diploma Kepariwisataan angkatan 2015 kembali dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2016. Kali ini dengan konten mengenai On the Job Training dan Praktek Kerja Lapangan dari praktisi hotel dari Group Horison. Praktisi yang didatangkan adalah praktisi-praktisi yang memang sudah professional dibidangnya. Mereka adalah Basari Bachri yang merupakan Director Operation Metropolitan Golden Management Jakarta dan AR. Atik Damarjati yang merupakan General Manager @HOM Platinum Yogyakarta.
Olimpiade Pariwisata tingkat Nasional telah diselenggarakan di GSP (Grha Sabha Pramana) Universitas Gadjah Mada pada tanggal 5 November 2016 oleh Mahasiswa Diploma III Kepariwisataan UGM yang diketuai oleh Aldino Fian Utama. Acara ini diadakan untuk memperingati Anniversary Program Studi Diploma III Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, selain itu juga untuk mengenalkan Program Studi Kepariwisataan kepada siswa-siswi SMA/ SMK sederajat diseluruh Indonesia. Tahun ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan Olimpiade Pariwisata dan menjadi kali pertama event ini menjadi tingkat Nasional dari yang sebelumnya hanya tingkat DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jateng (Jawa Tengah). Olimpiade Pariwisata kali ini tergolong sangat sukses dan mendapatkan jumlah peserta paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya yakni peserta yang mengikuti lomba ini dengan jumlah peserta lebih dari 500 orang dari sekolah SMA/ SMK sederajat diseluruh Indonesia.
Kegiatan Tourism Friendship Night Menambah Kekompakan Antar Angkatan Mahasiswa Kepariwisataan SV UGM
TFN adalah Tourism Friendship Night. TFN bisa dibilang sebagai PPSMB (Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru) lanjutan untuk Prodi D3 Kepariwisataan. Acara ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa D3 Kepariwisataan 2016 serta dengan angkatan atas yaitu angkatan 2014 dan 2015. TFN 2016 ini dilaksanakan di Desa Karangasem, Yogyakarta.
Sebelum hari H TFN, 21-22 Oktober 2016, dilakukan pertemuan antara mahasiswa peserta dan panitia kurang lebih lima kali untuk membahas bagaimana sistematika pelaksanaan TFN ini. Pertemuan itu meliputi latihan untuk menampilkan pensi, pembuatan prakarya untuk diletakan di Desa Wisata Karangasem, serta berbagai pengarahan lainnya dari panitia. TFN ini juga berbeda dengan ospek atau perpeloncoan, TFN di D3 Kepariwisataan ini sangat jauh dari kekerasan verbal maupun non verbal.
Kegiatan belajar mengajar pada tingkat Diploma mencakup 60% praktik dan 40% teori. Keberhasilan dari sistem pembelajaran tersebut perlu didukung dengan diadakan lebih banyak kegiatan di luar ruang kelas, yakni dengan terjun langsung ke lapangan sehingga akan memberikan lebih banyak pengalaman dan pembelajaran yang lebih efektif untuk dapat diaplikasikan di dunia kerja nantinya. Salah satu mata kuliah di Prodi Diploma Kepariwisataan pada semester ke lima adalah Kewirausahaan yang diajarkan oleh Widya Rini selaku dosen Kewirausahaan. Mata kuliah kewirausahaan mengharuskan Mahasiswa Kepariwisataan untuk membuat paket wisata ke Semarang dan nantinya, kelompok terbaik akan mengaplikasikan paketnya kepada Mahasiswa Baru di Diploma Kepariwisataan.
TOURISM ANIVERSARRY FESTIVAL(TAF) merupakan rangkaian acara tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Prodi Kepariwisataaan. Tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini acara TAF akan mengusung Tema Patriotik. TAF akan diselanggarakan pada akhir bulan November 2016 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Penyelenggaraan TAF tidak hanya memperingati hari jadi Prodi Kepariwisataan, akan tetapi juga memperingati momentum Hari Pahlawan Nasional yang berdekatan harinya. Penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat mengangkat pariwisata yang bernuansa “Sejarah Kemerdekaan Indonesia”.
Olimpiade pariwisata adalah acara tahunan D3 Kepariwisataan UGM yang diselenggrakan dengan tujuan mengenalkan pariwisata kepada siswa SMA/SMK se-derajat. Event Olimpiade Pariwisata ini juga bermanfaat bagi Prodi D3 Kepariwisataan UGM agar dikenal di masyarakat oleh luas khususnya pelajar SMA/SMK se-derajat. Acara Olimpiade juga diselenggarakandalam rangka memperingati ulang tahun Prodi Kepariwisataan Sekolah Vokasi UGM.
Olimpiade Pariwisata ini sudah berlangung selama empat tahun, dan tahun ini adalah tahun ke lima penyelenggaraan Olimpiade Pariwisata dengan Ketua Panitia Aldino Fian Utama. Seiring berjalannya waktu, Olimpiade Pariwisata pun semakin berkembang dari yang awal mulanya hanya satu lomba saja untuk daerah Yogyakarta, hingga saat ini akan diselenggarakan secara nasional dengan 7 jenis cabang perlombaan.